Apa Adiwiyata? Bagaimana Penerapannya Di Sekolah?

- Juli 11, 2017

Apa Adiwiyata? Bagaimana Penerapannya Di Sekolah?

 
Adiwiyata? Sahabat guru-id, kata pertama menunjukan pertanyaan yng mungkin belum setiap sekolah mengetahuinya menjadikan pada goresan pena di artikel ini akan admin ulas secara detil mengenai "program adiwiyata" yng rencananya akan diterapkan pada tahun pelajaranTahun Ini/2017. Penerapan Adiwiyata tentu saja tak seluruh sekolah dalam artian cuma sekolah yng dipilih saja yng mampu menerapkannya ataupun mengikuti lomba Sekolah Adiwiyata. Umumnya akan ada Pengawas sekolah yng berkunjung bagi atau bisa juga dikatakan untuk memonitoring lingkungan sekolah lalu menilai apakah layak sekolah yang telah di sebutkan menjadi "sekolah Adiwiyata" Tahun Ini. Admin menulis posting ini lantaran sekolah kami sendiri yng ditunjuk menjdai satu dari sekian banyaknya calon Sekolah Adiwiyata tingkat SMP. Adiwiyata merupakan upaya membangun program ataupun wadah yng baik serta ideal bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan serta aneka macam norma dan etika yng bisa menjadi dasar kita-kita menuju terciptanya kesejahteraan hidup bagi atau bisa juga dikatakan untuk Hasrat pembangunan berkelanjutan. Selain itu, Adiwiyata adalah nama program pendidikan lingkungan hidup. Oleh lantaran itu sekedar membagikan pengalaman perihal "adiwiyata, maka berikut penjelasan tentang poin-poin yang akan kita bahas terkait dengan "Adiwiyata menjdai berikut.
Jangan tidak ingat download Pula Semisal RPP Berbasis AdiwiyataTahun Ini

Berita perihal Adiwiyata

gambar penjelasan lengkap tentang Adiwiyata
Pada awal mulanya penyelenggaraan PLH di Indonesia di lakukan oleh Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta pada tahun 1975. Pada tahun 1977/1978 rintisan Garis‐garis Besar Program Pengajaran Lingkungan Hidup diujicobakan di 15 Sekolah Dasar Jakarta. Pada tahun 1979 di bawah koordinasi Kantor Menteri Negara Pengawasan Pembangunan serta Lingkungan Hidup (Meneg PPLH) dibentuk Pusat Studi Lingkungan (PSL) di aneka macam perguruan tinggi negeri serta swasta, dimana pendidikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL mulai dikembangkan). Hingga tahun 2010, jumlah PSL yng menjadi Anggota Badan Koordinasi Pusat Studi Lingkungan (BKPSL) sudah berkembang menjadi 101 PSL. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar serta Menengah Departeman Pendidikan Nasional (Ditjen Dikdasmen Depdiknas), menetapkan bahwasanya penyampaian mata ajar perihal kependudukan serta lingkungan hidup secara integratif dituangkan dalam kurikulum tahun 1984 yang dengannya memasukan materi kependudukan serta lingkungan hidup ke dalam seluruh mata pelajaran pada tingkat menengah umum serta kejuruan. Tahun 1989/1990 sampai-sampai 2007, Ditjen Dikdasmen Depdiknas, melalui Proyek Pendidikan Kependudukan serta Lingkungan Hidup (PKLH) melaksanakan program Pendidikan Kependudukan serta Lingkungan Hidup; sedangkan Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) mulai dikembangkan pada tahun 2003 di 120 sekolah. Hingga yang dengannya berakhirnya tahun 2007, proyek PKLH sudah sukses mengembangkan SBL di 470 sekolah, 4 Lembaga Penjamin Mutu (LPMP) serta 2 Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG).
Prakarsa Pengembangan Lingkungan Hidup pula di lakukan oleh LSM. Pada tahun 1996/1997 terbentuk Jaringan Pendidikan Lingkungan yng beranggotakan LSM yng berminat serta menaruh perhatian terhadap Pendidikan Lingkungan Hidup. Sampai-sampai tahun 2010, tercatat 150 anggota Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL, perorangan serta lembaga) yng bergerak dalam pengembangan serta pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup. Sedangkan tahun 1998 – 2000 Proyek Swiss Contact berpusat di VEDC (Vocational Education Development Center) Malang mengembangkan Pendidikan Lingkungan Hidup pada Sekolah Menengah Kejuruan melalui 6 PPPG lingkup Kejuruan yang dengannya melakukan pengembangan materi ajar PLH serta aneka macam pelatihan lingkungan hidup bagi guru‐guru Sekolah Menengah Kejuruan salah satunya guru SD, SMP, serta SMA.
Pada tahun 1996 disepakati kerjasama pertama antara Departemen Pendidikan Nasional serta Kementerian Negara Lingkungan Hidup, yng diperbaharui pada tahun 2005 serta tahun 2010. Menjdai tindak lanjut dari kesepakatan tahun 2005, pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar serta menengah melalui program Adiwiyata. Program ini dilaksanakan di 10 sekolah di Pulau Jawa menjdai sekolah model yang dengannya melibatkan perguruan tinggi serta LSM yng bergerak pada bagian Pendidikan Lingkungan Hidup. Sejak tahun 2006 hingga 2011 yng ikut partisipasi dalam program Adiwiyata baru mencapai 1.351 sekolah dari 251.415 sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se‐Indonesia, diantaranya yng mendapatkan Adiwiyata mampu berdiri diatas kaki sendiri : 56 sekolah, Adiwiyata: 113 sekolah, calon Adiwiyata 103 sekolah, ataupun total yng mendapatkan penghargaan Adiwiyata mencapai 272 Sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se‐Indonesia. Dari keadaan yang telah di sebutkan di atas, sebarannya sebagaian besar di pulau Jawa, Bali serta ibu kota propinsi lain-lainnya, jumlah/ kuantitas masih tidak banyak, hal ini dikarenakan pedoman Adiwiyata yng ada era ini masih susah diimplementasikan.
Dilain pihak Aturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 tahun 2009 perihal Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, belum bisa menjawab kendala yng dihadapi daerah, khususnya bagi sekolah yng melaksanakan program Adiwiyata. Hal yang telah di sebutkan lebih-lebih kendala dalam penyiapan dokumentasi terkait kebijakan serta pengembangan kurikulum dan, system evaluasi dokumen serta penilaian fisik . Dari kendala yang telah di sebutkan diatas, maka dianggap butuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk di lakukan penyempurnaan Buku Tatacara Pelaksanaan Program Adiwiyata 2012 serta system pemberian penghargaan yng tetap merujuk pada kebijakankebijakan yng sudah ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup serta Kemendikbud. Oleh karenanya diharapkan sekolah yng berminat mengikuti program Adiwiyata tak terasa terbebani, lantaran telah menjadi kewajiban pihak sekolah memenuhi Standar Pendidikan Nasional sebagaimana dilengkapi serta diatur dalam Aturan Menteri Pendidikan Nasional No.19 tahun 2005, yng dijabarkan dalam 8 standar pengelolaan pendidikan.
Yang dengannya melaksanakan program Adiwiyata akan menciptakan warga sekolah, khususnya peserta didik yng peduli serta berbudaya lingkungan, sekalian mendukung serta mewujudkan sumberdaya kita-kita yng mempunyai karakter bangsa terhadap perkembangan ekonomi, sosial, serta lingkungannya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di daerah.
Pengertian serta tujuan Adiwiyata
ADIWIYATA memiliki pengertian ataupun makna menjdai tempat yng baik serta ideal dimana bisa diperoleh segala ilmu pengetahuan serta aneka macam norma dan etika yng bisa menjadi dasar kita-kita menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita serta menuju kepada cita‐cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan program Adiwiyata merupakan mewujudkan warga sekolah yng bertanggung jawab dalam upaya perlindungan serta pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
Prinsip‐prinsip Dasar Program Adiwiyata
Pelaksanaan Program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar yang akan di sajikan kali ini; Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yng meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi sesuai tanggungjawab serta peran. Berkelanjutan: Seluruh kegiatan Perlu di lakukan secara terencana serta terus menerus secara komprehensif
4 Komponen Adiwiyata :
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 (empat) komponen program yng menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah Adiwiyata. Keempat komponen yang telah di sebutkan merupakan;
  1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan
  2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
  3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif
  4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
Keuntungan mengikuti Program Adiwiyata
  • Mendukung pencapaian standar kompetensi/ kompertensi dasar serta standar kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar serta menengah.
  • menaikan efesiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui penghematan serta pengurangan konsumsi dari aneka macam sumber daya serta energi.
  • Menciptakan kebersamaan warga sekolah serta kondisi belajar mengajar yng lebih nyaman serta kondusif.
  • Menjadi tempat pembelajaran perihal nilai‐nilai pemeliharaan serta pengelolaan lingkungan hidup yng baik serta benar bagi warga sekolah serta masyarakat sekitar.
  • Menaikan upaya perlindungan serta pengelolaan lingkungan hidup meIalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan serta pelestarian fungsi lingkungan di sekolah.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk lebih jelasnya silahkan lihat daftar sekolah pelaksana AdiwiyataTahun Ini melalui LINK BERIKUT. Terimakasih
Demikian info terkait yang dengannya Adiwiyata yng mampu admin tuliskan. Mudah-mudahan memberikan manfaat
sumber: http://www.menlh.go.id/informasi-mengenai-adiwiyata/
Ads By Google

Postingan terkait:



Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.guru-id.com/2016/10/adiwiyata-apa-bagaimana-penerapannya-di.html

Seputar Apa Adiwiyata? Bagaimana Penerapannya Di Sekolah?

Advertisement

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Cari Artikel Selain Apa Adiwiyata? Bagaimana Penerapannya Di Sekolah?