Benarkah Kualitas Guru Jauh Lebih Penting Ketimbang Kurikulum?

- Juni 02, 2017

Benarkah Kualitas Guru Jauh Lebih Penting Ketimbang Kurikulum?

 
Apa benar mendikbud lebih mementingkan kualitas guru dibanding kurikulum? pendapat dari satu dari sekian banyaknya pendapat seorang guru. Sebenanrya meskipun Guru nya mempunyai kualitas namun kurikulum nya ngawur pula gak bener, dua mata uang ini tidak layak dijauhkan, andai demikian seolah-olah guru guru yng mempunyai kualitas ini tidak punya peraturan main dalam garis haluan besar pendidikan yng ditetapkan bersama bagi atau bisa juga dikatakan untuk kepentingan nasional. ya gak Pak Menteri. buktinya Mengapa kurikulum selalu ada pergantian mengapa k13 kemaren di revisi. siapa yng mengusulkan. apa penyebabnya?. Nah bagaimana pendapat kamu?
gambar mendikbud muhadjir effendy
Sahabat guru-id, didasari berita yng admin kutip dari satu dari sekian banyaknya web informasi rimanews.com. Mendikbud Muhadjir Effendy menegaskan bahwasanya Kurikulum 2013, Kurikulum 2006 (KTSP), ataupun kurikulum apapun cuma "nama" (bagian luar), lantaran hal paling menentukan kualitas pendidikan merupakan guru.

"Kurikulum yang ada akan jalan terus, tapi kurikulum itu hanya nama (bagian luar), karena kurikulum sebaik apapun kalau gurunya tidak berkualitas juga akan percuma," katanya dalam simposium pendidikan di Surabaya, Sabtu (6/08/2016).
Di hadapan puluhan peserta simposium dalam rangka pelantikan Perhimpunan Keluarga Besar (KB) Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa TimurTahun Ini-2020, ia menjelaskan pendidikan akan tetap berjalan, walau kurikulum berubah. "Jadi, kualitas pendidikan tidak ditentukan kurikulum berganti atau tidak, namun kualitas pendidikan itu sangat ditentukan oleh kualitas guru," kata Ketua Dewan Kehormatan Perhimpunan KB PII JatimTahun Ini-2020 itu.
Pendapat dari mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu, kualitas guru itu ditentukan tiga parameter yaitu expert (keahlian) ataupun profesionalisme, tanggung jawab sosial pada kualitas pendidikan, serta panggilan hidup (jiwa korsa). "Kalau guru itu memiliki tiga parameter itu, maka dia akan tahu apa yang harus dilakukan, bahkan ekstremnya itu tanpa kurikulum pun akan tetap bisa jalan. Kalau kita fokus pada kurikulum dan mengabaikan kualitas guru, maka kualitas pendidikan akan sulit tercapai," katanya.
Akan tetapi, katanya, Presiden Joko Widodo memberikan tiga tugas utama kepadanya, yaitu kualitas pendidikan, akses pendidikan, serta penyiapan generasi siap kerja.
"Kalau akses pendidikan itu terkait keberpihakan kita pada masyarakat miskin, sedangkan penyiapan generasi siap kerja itu bagaimana melakukan link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja, bukan cuma memperbanyak SMK tanpa laboratorium," katanya. Terkait pendidikan karakter, ia mengatakan, pembentukan karakter itu bisa dipenuhi bila siswa memiliki tidak sedikit waktu di sekolah, lantaran itu Full Day School itu patut dipertimbangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pendidikan karakter itu.
Menanggapi pernyataan Mendikbud itu, Ketua Umum Perhimpunan KB PII Jatim Prof Dr Zainuddin Maliki MSi itu menyatakan dukungan, lantaran guru itu memanglah Amat menentukan kualitas pendidikan. "Itu genuin (murni) dalam pendidikan, karena itu PII Jatim siap menjadi bagian dari solusi untuk peningkatan kualitas pendidikan itu," kata Ketua Dewan Pendidikan Jatim selama dua periode itu.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan kompetensi guru itu, ia merekomendasikan perlunya pelatihan guru di lakukan secara rutin serta berjenjang, jumlah mata pelajaran butuh dikurangi dari 12 mata pelajaran menjadi 7-8 mata pelajaran, dan pembelajaran secara kolektif "team teaching".
"Guru yang profesional itu tidak banyak bicara tapi mendorong siswa untuk aktif, sehingga kepribadian siswa juga akan terbentuk dan mengalami langsung adanya kesulitan, kemudian guru juga bisa dinilai dalam kinerja melalui penilaian otentik, bukan dinilai dari sertifikasi dengan beban 24 jam mengajar," katanya.
sumber
Ads By Google

Postingan terkait:



Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.guru-id.com/2016/08/benarkah-kualitas-guru-jauh-lebih.html

Seputar Benarkah Kualitas Guru Jauh Lebih Penting Ketimbang Kurikulum?

Advertisement

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Cari Artikel Selain Benarkah Kualitas Guru Jauh Lebih Penting Ketimbang Kurikulum?