Pedoman Pelaksanaan Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun Ini

- Juli 23, 2017

Pedoman Pelaksanaan Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun Ini

 
Sahabat guru Indonesia ataupun pembaca setia blog guru-id.com yng ingin mengikuti Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun Ini. admin sarankan kamu membaca "Pedoman Pelaksanaan Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun Ini" agar mengetahui apa saja Persyaratan Peserta, Topik Simposium, Dokumen yng Perlu dilengkapi , Sistematika Penulisan, system penilaian serta pula berita penting lain-lainnya. Nah bagi atau bisa juga dikatakan untuk lebih jelasnya pada posting di artikel ini akan admin tuliskan secara lengkap menjadikan lebih gampang dipahami para peserta Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun Ini. Selamat membaca.
DOWNLOAD Pedoman Pelaksanaan Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun Ini FORMAT PDF - DISINI
Adapun pedoman yng admin sampaikan ini bersumber dari website resmi kementerian pendidikan serta kebudayaan yng beralamat di http://simposium.gtk.kemdikbud.go.id/. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk lebih jelasnya langsung saja baca serta pahami secara mampu berdiri diatas kaki sendiri oleh bapak serta ibu guru. Terimakasih

Pedoman Pelaksanaan Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun Ini

gambar pedoman lengkap Pelaksanaan Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun Ini
Simposium GTK Tingkat Nasional adalah wahana yng bermanfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk menuangkan ide, gagasan, serta mencari pemecahan masalah strategis wacana pendidikan yang dengannya melibatkan unsur pakar perguruan tinggi, praktisi pendidikan, pemerhati pendidikan, LSM pendidikan, dan guru, serta tenaga kependidikan berprestasi tingkat nasional. Simposium ini pula mempresentasikan karya ilmiah serta inovasi pembelajaran guru dalam bentuk seminar serta pameran hasil karya ilmiah dan inovasi pembelajaran guru, pamong belajar, tutor serta penilik. Didasari amanat undang-undang yang telah di sebutkan di atas, maka pada Tahun Ini akan menyelenggarakan kegiatan Simposium Tingkat Nasional pada tanggal 24-25 NovemberTahun Ini.
DAFTAR ISI
  • KATA PENGANTAR ...............................................I
  • DAFTAR ISI.............................................................. II
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Rasionalisasi ........................................ .3
  • Dasar Hukum ......................................... ..3
  • Tujuan .................................................. ..4
  • Manfaat .......................................4
  • Dampak ........................................................ ..4
  • BAB II PENGERTIAN, PERSYARATAN, SASARAN, DAN SIFAT PENYELENGGARAAN
  • Pengertian ..................................................................... 5
  • Persyaratan Peserta.............................. 5
  • Topik Simposium................................... 6
  • Dokumen yng Perlu Diserahkan ........................ 6
  • Sistematika Penulisan................................ 6
  • Teknik Penulisan Naskah ............................. 7
  • Sasaran Simposium........... ......................... 7
  • Sifat Penyelenggaraan Simposium......................... 7
  • BAB III KEPANITIAAN, PENJURIAN, DAN MEKANISME PENYELENGGARAAN
  • Kepanitiaan ........................... 8
  • Penilaian serta Penjurian...........................................8
  • Jadwal Penyelenggaraan .......................... 9
  • Penghargaan.................................. 9
  • Pembiayaan ............................. 9
  • Mekanisme Penyelenggaraan ................... 9
  • BAB IV PENUTUP....................................11
Sahabat guru. Tujuan Umum Kegiatan ini dilaksanakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendorong kreativitas GTK dalam menghasilkan karya ilmiah yng strategis ataupun permasalahan terkini pada bagian pendidikan. sedangkan Tujuan Khususnya merupakan menjdai berikut:
  1. Menaikan kompetensi GTK dalam pelaksanaan tugas serta profesinya;
  2. Menambah wawasan, pemahaman, pengalaman GTK dalam melaksanakan tugas profesinya;
  3. Mencari, menggali serta menemukan ide karya paling baik;
  4. Memberikan penghargaan atas ide karya paling baik GTK.
Sedangkan manfaat dari kegiatan simposium Guru ini merupakan menjdai berikut
  1. Meningkatnya kompetensi GTK dalam pelaksanaan tugas serta profesinya;
  2. Bertambahnya wawasan, pemahaman, pengalaman GTK dalam melaksanakan tugas
  3. profesinya;
  4. Adanya, ide karya paling baik GTK;
  5. Terlaksananya pemberian penghargaan atas ide karya paling baik GTK
Pada BAB II dijelaskan pula wacana PENGERTIAN, PERSYARATAN, SASARAN, DAN SIFAT PENYELENGGARAAN kegiatan Simposium gtkTahun Ini sebagaimana admin tuliskan dibawah ini
A. Pengertian
Simposium merupakan pertemuan antara GTK, Pendidikan Anak Usia Dini serta Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Dasar, serta Pendidikan Menengah di seluruh Indonesia bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengemukakan serta menampilkan karya tulis berupa ide, gagasan, serta solusi yng paling efektif wacana isu-isu strategis sesuai yang dengannya 10 topik yng sudah ditetapkan oleh Ditjen GTK.
Guru merupakan pendidik profesional yang dengannya tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai serta mengevaluasi proses pembelajaran pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, serta pendidikan menengah.
Tenaga Kependidikan merupakan anggota masyarakat yng mengabdikan diri serta diangkat bagi atau bisa juga dikatakan untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Sedangkan Mengenai persyaratan peserta sendiri terdiri dari persyaratan Umum serta khusus yng mampu kamu baca melalui goresan pena dibawah
1. Persyaratan Umum
a. Guru serta/ ataupun Tenaga Kependidikan jenjang PAUD Dikmas, Dikdas, serta Dikmen
b. Mempunyai NUPTK ataupun NRG
c. Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
d. Sehat jasmani serta rohani (dibuktikan yang dengannya surat keterangan dokter)
2. Persyaratan Khusus
a. Membuat serta menyerahkan tulisan atau artikel sesuai yang dengannya topik yng sudah ditetapkan;
b. Satu orang calon peserta cuma mengirimkan satu tulisan atau artikel;
c. Tulisan atau artikel Perlu asli adalah hasil karya sendiri;
d. Tulisan atau artikel belum pernah dipublikasikan serta/ataupun tak sedang diikutkan dalam perlombaan tingkat nasional yng sejenis;
e. Goresan pena tak memiliki kandungan unsur SARA;
f. Tulisan atau artikel dikirim melalui laman http://simposium.gtk.kemdikbud.go.id dalam format pdf (bukan format JPG);
Nah didasari pedoman simposium kemdikbud Tahun Ini, maka Topik Simposium ada 10 yng mampu dipelajari. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk lebih jelasnya berikut admin tuliskan

10 topik Simposium Guru Tahun Ini

1. Penguatan Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan
Penguatan Pendidikan karakter di satuan pendidikan (sekolah) menjadi Amat penting serta diharapkan bisa menjadi solusi dalam perbaikan kualitas sumber daya kita-kita/siswa menjadikan melahirkan generasi yng berkarakter serta menghormati nilainilai luhur bangsa serta agama.
Kamu bisa mengangkat permasalahan-permasalahan di lapangan terkait karakter, misalnya:
(1) “Mewujudkan Sekolah yang Aman dan Nyaman Bagi Peserta Didik”, mengingat masih maraknya kekerasan dalam pendidikan, baik yng di lakukan oleh siswa terhadap siswa, oleh siswa terhadap guru, oleh guru terhadap siswa, serta oleh orangtua terhadap guru, berikan solusi mengatasinya. Dalam UU Perlindungan Anak, kekerasan dalam bentuk serta tujuan apapun tak lagi diperkenankan dalam pendidikan.
(2) “Menguatkan nilai-nilai Kebangsaan dan penghargaan atas kebhinekaan di Sekolah”, mengingat mulai tumbuhnya sikap-sikap anti keragaman di kalangan siswa yng bisa mengancam persatuan, kesatuan serta kebhinekaan di Indonesia.
(3) “Mewujudkan tata kelola Sekolah yang Baik, Transparan dan Akuntabel”, megingat masih maraknya pungli serta praktek korupsi di banyak sekali sekolah terkait pengelolaan keuangan yng berasal dari APBN serta APBD, menjadikan andai tak diatasi hal ini akan menghasilkan pelayanan siswa terganggu serta kualitas pendidikan menurun
2. Optimalisasi Pendidikan Inklusi
Siswa berkebutuhan khusus mendapatkan perlakukan yng bebeda dalam hal pelayanan pendidikan, menjadikan dalam hal pelayanan pendidikannya Perlu terpisah dari anak-anak yng normal agar bisa proses pembelajaran tak terganggu. Sekolah berkebutuhan khusus mengikuti model pendidikan model segresi menempatkan siswa berkebutuhan khusus di sekolah khusus (SLB). Mulai dari Sarana serta prasaran pembelajaran, kurikulum serta guru Perlu khusus tak percis yang dengannya sekolah pada biasanya.
Saudara bisa menuliskan “tantangan dan harapan dalam Optimalisasi Pendidikan Inklusi”.
Siswa penyandang disabilitas Perlu mendapatkan perlakukan yng percis dalam hal pelayanan pendidikan, menjadikan dalam hal pelayanan pendidikannya orang-orang bisa bersekolah di sekolah-sekolah umum yng ditunjuk menyelenggarakan pendidikan inklusi. Sekolah yang telah di sebutkan wajib melakukan pelayanan pada siswa berkebutuhan khusus yang telah di sebutkan mulai dari sarana serta prasarana pembelajaran hingga gurunya. Andai Ujian Nasional pun pemerintah wajib menyediakan soal Braille bagi siswa tunanetra.
Saudara bisa menuliskan :
(1) Tantangan serta harapan dalam Penerapan Pendidikan Inklusi di Sekolah Umum.
(2) Kendala Sekolah Umum penyelenggara Pendidikan Inklusi dalam Pelayanan Mempunyai kualitas bagi siswa Berkebutuhan Khusus.
(3) Praktek Paling baik Pelayanan Pendidikan Inklusi di Sekolah Umum.
3. Revitalisasi SMK dalam Menghadapi Daya Saing Ketenagakerjaan
Pemerintah sedang menggalakkan pendidikan vokasi serta berencana menambah jumlah Sekolah Kejuruan berkali-kali lipat dari yng telah ada. Hal ini diarahkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyediakan tenaga kerja terampil di dunia bisnis. Langkah ini tentu saja akan menghadapi banyak sekali kendala serta tantangan. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu kamu bisa menuliskan:
  1. Tantangan serta Harapan Pendidikan Kejuruan di Indonesia
  2. Kendala Pendidikan Kejuruan di sekolah Negeri
  3. Praktik Paling baik Pendidikan Kejuruan di Indonesia
  4. Kompetensi Apa Yng Sesuai Kebutuhan serta Tuntutan Pasar
  5. Upaya Mengembangkan Pendidikan Kejuruan Kemaritiman dalam Upaya Menunjang Indonesia menjdai Poros Maritim.
4. Membangun Budaya Literasi di Satuan Pendidikan
Budaya semisal disebutkan wikipedia.org diartikan menjdai sesuatu yng akan memengaruhi tingkat pengetahuan, serta meliputi system ide ataupun gagasan yng terdapat dalam pikiran kita-kita, menjadikan dalam ke hidup-an sehari-hari, kebudayaan itu bersifat tak berbentuk. Sedangkan literasi dalam Kamus besar Bahasa Indonesia diartikan menjdai sesuatu yng berhubungan yang dengannya tulis-menulis. Dalam konteks kekinian, literasi ataupun literer mempunyai definisi serta makna yng Amat luas. Literasi mampu berguna melek teknologi, politik, berpikiran kritis serta peka terhadap lingkungan sekitar. Maka secara simpel, budaya literasi bisa didefinisikan menjdai kemampuan menulis serta membaca masyarakat dalam suatu Negara.
Membaca serta menulis belum mengakar kuat dalam budaya bangsa kita. Masyarakat lebih Suka menonton ataupun mendengar dibandingkan membaca apalagi menulis. Kondisi di atas tak cuma pada kalangan awam (masyarakat umum), lingkungan terpelajar ataupun dunia pendidikan pun masih jauh dari apa yng disebut budaya literasi. Peserta didik belum tertanam kecintaan membaca. Malah tidak tidak banyak dari para guru yng pula percis keadaanya. Itu mampu dibuktikan yang dengannya minimnya jumlah buku yng dimiliki orang-orang. Perpustakaan sekolah yng tidak terawat bisa menjadi saksi bisu betapa civitas akademika itu jauh dari budaya literasi. Karena itu, di awal tahun pelajaranTahun Ini-2016 yng lalu, Menteri Pendidikan serta Kebudayaan melalui Permendikbud nomor 23 Tahun Ini wacana Penumbuhan Budi Pekerti, satu dari sekian banyaknya poinnya mewajibkan para siswa bagi atau bisa juga dikatakan untuk membaca buku 10 – 15 menit sebelum jam belajar dimulai.
Ide, gagasan, ataupun pendapat yng bisa digali terkait yang dengannya budaya literasi :
 Pengalaman membiasakan baca – tulis di sekolah
 Mengelola perpustakaan menjdai pusat sumber belajar yng menyenangkan
 Membaca serta Menulis, Kompetensi Dasar yng Perlu dimiliki Pendidik
5. Profesionalitas Guru serta Tenaga Kependidikan melalui Guru serta Tenaga Kependidikan Pembelajar  Perubahan Paradigma Peningkatan Kapasitas GTK.
 Kesiapan GTK dalam menghadapi perubahan teknologi.
 Modalitas GTK Pembelajar
6. Pelindungan Guru serta Tenaga Kependidikan (Hukum, Profesi, K3 serta HaKI)
Perlindungan terhadap profesi guru dalam melaksanakan tugas profesinya meliputi:
  • perlindungan hukum
  • perlindungan profesi
  • perlindungan keselamatan serta kebugaran atau kesehatan kerja
  • Perlindungan yang telah di sebutkan didapatkan dari:
  • pemerintah
  • pemerintah daerah
  • masyarakat
  • organisasi profesi
  • satuan pendidikan tempat guru mengajar
7. Membangun Integritas di Satuan Pendidikan
Integritas merupakan konsistensi serta keteguhan yng tidak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur serta keyakinan. Definisi lain dari integritas merupakan suatu konsep yng menunjuk konsistensi antara tindakan yang dengannya nilai serta prinsip. Pada ke hidup-an sehari-hari integritas diartikan menjdai kejujuran serta kebenaran dari tindakan seseorang. Seni manajemen serta upaya kepala sekolah/guru dalam menumbuhkan Integritas di lingkungan sekolah.
8. Penilaian Kinerja Guru serta Tenaga Kependidikan
  • Masalah-masalah yng dihadapi dalam pelaksanaan Penilaian Kinerja Pendidik (guru, kepala sekolah, pamong belajar) yng objektif.
  • Solusi dalam pemecahan masalah penilaian Kinerja Pendidik.
  • Masalah-masalah yng dihadapi dalam pelaksanaan Penilaian Kinerja Tenaga.
  • Kependidikan (pengawas sekolah, penilik) yng obyektif.
  • Solusi dalam pemecahan masalah penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan (pengawas sekolah, penilik).
9. Menaikan Mutu serta Akses Pendidikan di Daerah 3T
  • Peran pendidik dalam menaikan mutu serta akses dalam proses pembelajaran di daerah khusus (3T).
  • Peran kepala sekolah dalam menaikan tata kelola sekolah di daerah khusus (3T). Peran pengawas sekolah serta penilik dalam melaksanakan supervisi di daerah khusus (3T). Best Practice dalam menaikan mutu serta akses pendidikan di daerah khusus (3T).
10.Teknologi berita menjdai media serta sumber pembelajaran
Perkembangan dunia teknologi menjdai sumber pembelajaran di era globalsasi memberikan keuntungan yng luar biasa terhadap dunia pendidikan.
Teknologi berita serta komunikasi dalam kegiatan pembelajaran serta perkembangan dunia pendidikan, dan pengaruh teknologi berita dalam menghasilkan keluaran peserta didik yng bermutu serta modern.
Pengaruh apa saja (positive serta negative) yng bisa disimpulkan dalam perkembangan teknologi berita.
Catatan: setiap tema penulisan bagi guru serta tenaga kependidikan Perlu disesuaikan pada jenjang pendidikannya.
SELENGKAPNYA...
Demikian info terkait yang dengannya Pedoman Pelaksanaan Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun Ini. Mudah-mudahan memberikan manfaat
Ads By Google

Postingan terkait:



Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.guru-id.com/2016/11/pedoman-pelaksanaan-simposium-guru-dan.html

Seputar Pedoman Pelaksanaan Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun Ini

Advertisement

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Cari Artikel Selain Pedoman Pelaksanaan Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun Ini